Blogger Widgets Blogger Widgets ABOUT KOREA, KPOP AND KDRAMA: Sinopsis Jenny Juno [K-Movie]
  • Korewa zombie desuka
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.

Sinopsis Jenny Juno [K-Movie]

Sinopsis Jenny Juno [K-Movie]




Review Sinopsis Jenny Juno
Berniat untuk nonton? silahkan download disini, sudah dilengkapi dengan subtitle indonesia:)
 
DETAIL

Judul : Jenny Juno /
제니, 주노
Genre : Romance, comedy
Durasi : 105 menit
Direktor : Kim Ho Joon
Release Date ( in Korea ) : 18 Febuari 2005


SINOPSIS:

Drama ini bercerita tentang sepasang kekasih yang harus menyembunyikan fakta kalau mereka akan punya anak. Padahal Juno dan Jenny masih kelas 9 SMP, sehingga mereka bingung bagaimana harus menghadapi situasi ini. Mereka sempat ingin memutuskan untuk aborsi, tapi setelah melihat video proses aborsi mereka jadi mengurungkan niat mereka. Juno adalah murid pindahan di sekolah Jenny, ketika pertama kali bertemu Jenny, Juno langsung suka. Juno adalah murid yang keren dan pupuler di kalangan cewek - cewek, sedangkan Jenny adalah ketua kelas di kelas Juno, sosok gadis yang pintar, jail, periang, dan cantik tentunya. Mereka berdua saling mencintai. Kisah manis cinta mereka di perlihatkan dengan sangat menarik.


CAST
Park Min Ji sbg Jenny
 
Kim Hye Seong sbg Juno
 
Lim Dong Jin sbg ayah Jenny
Kim Ja-ok sbg ibu Jenny
Kang Nam Gil sbg ayah Juno
Lee Eoung Kyeong sbg ibu Juno
Sinopsis Jenny Juno part 1

Cerita ini dimulai ketika seorang anak cewek yang masih berumur 15 tahun, hamil.
Jenny melihat alat tes kehamilannya positif, dia langsung kaget megetahui kalau dirinya hamil. Jenny langsung mengendarai sepedanya ke sekolah. Jenny berlari menuju kelas Juno,
“Jenny ?” ucap Juno ketika melihat Jenny
“Ayo ikut !” Jenny mengajak Juno ke atap sekolah


Diatap sekolah, Jenny terus bertanya pada Juno apakah dia mencintainya.
“Juno, jika kakiku patah. Paakah kau akan tetap bersamaku?”
“ya tentu saja. Aku akan membawa mu di pundakku.”
Setelah Jenny berbasa-basi dengan pertanyaan seperti itu, akhirnya dia mengatakan kalau dia hamil. Juno kaget. Jenny kembali menanyakan seberapa besr cinta Juno untuknya. Juno menegaskan kalau dirinya sangat cinta pada Jenny seperti langit dan bumi.
“Tapi apa yang harus kita lakukan sekarang?” Junno bingung.
“Tolol.... Ya kita harus membuat sebuah keputusan, jika bayi ini lahir... kau akan menjadi seorang ayah. Jika tidak, bayinya akan....”


“Tapi.. kau yakin kau benar-benar hamil?” tanya Juno karena masih tidak percaya.
“Apa? Itukah yang dapat kau katakan !” kata Jenny jengkel sambil mendorong tubuh Juno.


Semenjak kejadian itu, Juno terus menghindar dari Jenny. Jenny mencari Juno dikelas, tidak ada. Saat itu, Juno sedang menangis dalam kamar mandi. Sepulang sekolah, Jenny menunggu juno di depan gerbang, tapi Juno tidak muncul-muncul juga. Malamnya Jenny terus-terusan menelepon Juno tapi diabaikan oleh Juno. Akhirnya dia membaca buku tentang bayi.


Hari berikutnya sepulang sekolah, Jenny sengaja menunggu Juno di depan kamar mandi (karena Juno biasa sembunyi di kamar mandi). Juno muncul. Jenny mengajak Juno ke dalam kelas.
“Kenapa kau begitu kuatir !! Ada yang ingin kau katakan padaku?” kata Jenny sambil menangis. “Kenapa kamu !!!” Jenny lalu memukul-mukul tubuh Juno.
“Sebenarnya aku..hanya berusaha menghindarimu!.” ucap Juno lirih. “Aku hanya mencoba memutuskan apa yang seharusnya kita lakukan.”

Jenny mengajak Juno adu panco (heh!! Aneh juga ya, padahal ntar pasti yang cowok psti menang lah). Jika Juno menang maka Juno yang mengambil keputusan dan Jenny akan mengikutinya, dan sebaliknya jika Jenny yang menang maka segala keputusan ada ditangan Jenny.
Adu panco dimulai.... Jenny berusaha sekuat tenaga. Juno terus menahan tangan Jenny tanpa berkata sedikitpun. Jenny menangis. Apakah kau bisa hidup tanpaku? Apakah kau dapat hidup tanpa melihatku? Juno !! aku tak dapat hidup tanpamu! Tanpamu, ku tidak bisa makan dan tidur (*agak lebay yah*). Tiap hari menangis dan menghabiskan waktuku dimana tidak ada seorangpun disana. Kau mengerti ?!
Juno memandang jenny yang menangis.
“Kau bodoh ! ini masalah kita. Kau tak boleh menghindarinya. Aku tak mau disebut sebagai pengecut. Kita harus membuat keputusan bersama, Itu yang kuinginkan darimu! Karena kau adalah orang yang paling kucintai dan ingin kunikahi” Jenny mengakhiri ucapannya sambil mendorong tangan Juno. Juno tak sanggup berkata apa-apa lagi. Matanya berkaca-kaca. “Mulai saat ini dimanapun aku duduk kau harus berada disampingku!” kata Jenny sambil pergi.


Di luar kelas ternyata Juno sedang membuat kejutan untuk Jenny. Dia menuliskan kata “Jenny!! Aku mencintaimu !” Jenny dan teman-temannya terkejut melihat itu.
“Wah jenny.. Juno keren sekali ! Aku iri padamu !” kata teman-teman Jenny sambil melihat apa yang dilakukan Juno dari jendela kelas. Jenny tersenyum.


Saat di perpustakaan, Jenny dan Juno melihat video aborsi. Bagaimana aborsi itu berlangsung.

Selesai melihat itu, mereka pergi ke taman. Juno mengaku kalau dirinya sebenarnya ingin meninggalkan Jenny dan pergi jauh. Tapi setelah melihat video itu, dia menyesal telah punya pikiran seperti itu. Jenny pun demikian. Dia sebenarnya tidak ingin memiliki bayi. Tapi setelah melihat itu, pikirannya berubah. Mereka berjanji akan membesarkan bayi itu.

Didepan kaca, Jenny mengamati perutnya yang mulai membesar. Kakaknya masuk dalam kamarnya. Untung kakaknya tidak menyadari kalau Jenny hamil.


Pagi-pagi sekali Juno sudah menjemput Jenny. Dia membawakan tas Jenny dan menjaga Jenny saat di bus. Sejak kejadian itu (video aborsi), Juno jadi sangat perhatian pada Jenny. Saat Jenny makan pizza dari teman-temannya, Juno membawakan minuman . Lalu Juno juga mengajak Jenny ke restaurant. Di restaurant, jenny disuruh makan sepuasnya agar bayi Jenny sehat. Kegiatan hari ini sanagt melelahkan bagi Jenny. Sampai dirumah dia langsung tidur pulas.

Dalam mimpinya, dia membayangkan awal mula pertemuannya dengan Juno.

[ Flashback ] “Hey ada cowok manis dia ada di kelas sebelah!” teriak salah seorang teman jenny yang seketika itu juga mengacaukan ketenangan kelas. Jenny sebagai ketua kelas penasaran, apa sih yang mereka ributkan.

“Wowww, dia benar-benar manis!”tutur teman-teman jenny

“Hey, namaku Juno! Aku pindahan dari Busan, aku suka olahraga. Peringkatku tidak sebagus itu, tapi aku benar-benar suka Star Craft. Aku baru mulai saja, tapi aku ini adalah seorang pemain game professional di dalam sebuah tim.”
“Hey, kau seorang bintang! Kau ada di pertunjukkan itu minggu lalu.” Tanya seorang teman di kelas baru Junno
Juno menggamggukan kepalanya.
“Mereka memanggilmu apa? Tanyanya lagi.
“Crazy Hydra, itu panggilan mereka untukku.” Jawab Junno
“Kau orang yang mengalahkan pemain terbaik ketiga minggu lalu ? teman Junno yang lain ikut bertanya.
Junno kembali mengaggukakan kepalanya.
“Senang bertemu kalian!” Junno mengahkiri perkenalannya.
“Dia benar-benar keren !” ungkap teman Jeny yang masih mengintip Juno di balik jendela kelas.

Junno mulai beradaptasi dengan teman-teman sekelasnya. Mereka semua bertanya pada Junno tentang game. Jenny terpesona melihat Juno.

Kelas Jenny-Juno main bola lempar. Junno dengan tidak sengaja melempar bola ke Jenny terlalu keras. Hal itu menyebabkan Jenny kesakitan.
“Kau baik-baik saja?” Tanya Junno khawatir.
“Ya, aku baik-baik saja.” Jawab Jeny seraya langsung berlari meninggalkan gedung olah raga.

Saat perlombaan lari estafet, Juno selalu mempehatikan Jenny. Begitu pula sebaliknya, Jenny terpesona dengan Juno. Cewek-cewek yang lain bersorak-sorak untuk Junno.


Mata Juno hanya teruju pada Jenny, hingga akhirnya … Brukk! Junno menabrak tiang pagar sekolah. Juno pun langsung pusing, dan Jenny dengan khawatir langsung memapahnya ke UKS.


[ kembali ke kehidupan sekarang ]

Jenny terbangun dari tidurnya, dia langsung menelpon Juno dan menyuruhnya untuk membawakan makanan *critanya Jenny lagi nyidam*
“Apakah itu enak? Katakan saja padaku apa yang ingin kau makan.” Ungkap Juno sambil memperhatikan Jeny makan dengan lahapnya.
“Benarkah? Mmm… aku ingin beberapa ayam, beberapa gurita, dan beberapa sushi dan itu terlalu banyak.” Jawab jenny dengan serius.
“Katakan saja.” Tegas Juno
“Minumlah ini, dan makanlah dengan pelan. Kau akan sakit kalau makan terlalu cepat!” Juno memberikan minuman pada Jenny.
Tiba-tiba Junno merasa mual. Jenny khawatir, namun Juno meyakinkannnya kalau dia tidak apa-apa. Juno senagn kalau melihat jenny makan. Jenny tersentuh mendengar perkataan Juno. Lalu, Juno meminta pada Jenny, “Bisakah kita ciuman?”.
Mereka berdua senyum- senyum malu. Namun, tanpa berkata-kata lagi, Jenny langsung mencium pipi Junno dengan cepat. Mereka berdua tertawa kecil.


Setelah sarapan pagi Juno mengambil berbagai macam buah yang ada di kulkas. Juno mengaku pada ortunya buah itu untuk dirinya agar dia bisa tumbuh lebih cepat (ngomong aja buat Jenny). Sambil memakai sepatu, juno menyindir ayahnya yang pelit ngasih dia uang jajan.
“ya, aku dibayar rendah. Hal itu biasa kalau punya anak banyak. Nah ini cuma punya satu anak. Mereka juga punya kehidupan!” keluh Juno.
Ayahnya tersedak. Lalu ayah Juno memberikan uang lebih pada Juno. Juno tersenyum.

Disekolah, Juno memberikan buah-buahan itu pada Jeny sambil mengecup pipi Jenny. Jenny pun juga mengecup pipi Juno.

Jeni dan Juno mengikuti pelajaran reproduksi (karena ini pelajaran repro, jadi cowok cewek dipisah). Bu guru mulai menerangkan tentang reproduksi pada yang cewek dulu. Setelah yang cewek selesai baru yang cowok.
“Barang ini dari tubuhmu , apa yang terjadi jika tak dapat dikendalikan dari rangsang?” Tanya bu guru sambil menunjuk bagian alat kelamin cowok pada boneka manekin.
“Kita biarkan saja keluar!” jawab salah satu murid diikuti tawa semua anak cowok.
“adakah yang pernah mencoba masturbasi disini?” Tanya bu guru lagi.
“aku!!aku!!” jawab salah satu murid yang sama pula.
Sekarang bu guru menerangkan tentang bahayanya masturbasi. Sesudah itu, bu guru tanya lagi siapa yang masih berani masturbasi. Semua anak cowok tunjuk tangan. Bu guru tersenyum. Lalu bu guru melihat keluar jendela. “ Bau apa ini?”
“Bau yang seperti itu ! (maksudnya bau masturbasi kali… ih jorok)” jawab salah satu murid yang sama dengan yang menjawab soal2 bu guru tadi.

Saking kesalnya dengan jawaban anak cowok tadi, bu guru langsung mencubit pipinya sambil menjepit leher anak cowok itu dengan lengannya.

Sepulang sekolah, jenny minta makanan yang asam pada Juno (nyidam). Juno memutuskan membelikan Jenny bihun (sejenis mie kering).

Di restaurant Jenny makan lahap sekali. Jenny teringat kalau cewek yang mengantar makanan tadi adalah cewek yang mengajari Juno matematika. Jenny cemburu.Juno mencoba memberi penjelasan pada Jenny.

Selesai dari restaurant, mereka beranjak pergi ke taman. Jenny dan Juno berfoto di mesin pembuat cap kuku (sejenis mesin yang bisa membuat kutek dengan foto kita sendiri).

Setelah itu mereka pergi membeli arum manis. Ditengah taman kota, mereka berciuman.

Malam sudah larut, Ibu Juno sedang membersihkan telinga ayah Juno. Ayah Juno berkata kalau dia ingin membuat adik lagi untuk Juno. Bersamaan dengan itu, Juno menguping pembicaraan mereka dari balik pintu. Juo berpikir kalau dia punya adik berrarti anaknya nanti pasti bakal lebih tua daripada adiknya. Itu tidak boleh terjadi, karena bisa merusak pohon keluarga Juno, pikirnya lagi.

Pagi – pagi sekali Juno sudah menghampiri Jenny. Kakak Jenny sedikit judes menyambut kedatangan Juno. Juno disuruh masuk. Ibu Jenny berkata kalau Jenny sedang agak sakit, tapi dia tidak mau dibawa ke rumah sakit (sebenarnya sih karna takut kalau dia hamil). Juno duduk disebelah Jenny.
“Hey Jenny apa kau sakit?”
“Apakah aku harus berteriak-teriak?” jawab Jenny ketus.
“Apa?” Juno bingung dengan maksud perkataan Jenny.
“Tanpa ada aku, kau kan bisa bersenang-sengan dengan Pyoy (gadis yang direstaurant kemarin).”
Juno terdiam. Tapi dia menegaskan kalau hanya Juno lah yang ada dihatinya (ngiri… !!). Jenny menggoyangkan boneka yang sedari tadi dipangkunya. Dari boneka itu keluar berbagai macam obat.
Kemudian Jenny membuka obat itu dan melemparkannya keluar satu per satu. Obat-obatan yang dibuang Jenny dimakan oleh anjingnya.

“Hey, apa kau tahu kalau orang hamil nggak boleh minum banyak obat?” kata Jenny sambil terus membuang obatnya satu per satu. Jenny menceritakan kisah kakaknya yang keguguran pada Juno.

Sampai dirumah, Juno menceritakan pada ibunya kalau pacar temannya ada yang hamil (sebenarnya dia masih takut untuk jujur, jadi dia bohong kalau yg hamil itu pacar temannya padahal kan pacarnya sendiri huhu).
“temanmu?” Tanya ibunya
“Bukan! tapi pacar temanku.”
“Ya Tuhan, anak-anak berkelakuan seperti itu !? sudah berapa lama?”
“sekitar 3 – 4 bulan.”
“Itu sih sudah harus dibawa ke rumah sakit. “ Apakah ayah ibunya tahu?”
“Tidak.” Jawab Juno singkat.
Karena terlalu ditanya-tanya ibunya, akhirnya Juno pergi.

Tengah malam, jenny menelepon Juno. Sebenarnya Juno sudah sangat mengantuk, tapi demi Jenny dia tahan ngantuknya. Jenny menelpon Juno untuk memberi kabar kalau keadaannya sekarang sudah baik. Junno ikut senang mendengarnya.

“Ada hal lain yang ingin kau katakan ? “ tanya Jenny pada Juno.
“Oh...! Saranghae!” jawab Junno
Jenny senang mendengarnya. Junno bilang kalau dia ingin menemui Jenny sekarang, tapi Jeny melarang karena sekarang sudah tengah malam. Juno tetap bersikeras ingin bertemu Jenny, dia menyuruh agar Jenny agar jangan mengunci pintu garasi rumahnya. Junno menutup telponnya. Dan Jenny tersenyum bahagia.

Mereka bertemu di dalam mobil yang ada di garasi rumah jenny. Junno ingin mencium Jenny, tapi Jenny menolak karena dia sedang flu.
“Tidak apa-apa! Aku bahkan menyukai virus flu mu.” Jawab Junno lembut. Saat mereka sedang berciuman, tiba-tiba Jenny mendorong Juno . Dia teringat gadis mie yang menurut gosip dia adalah orang yang mendapatkan ciuman pertama Juno.

“Kenapa kau baik? Katakan yang sebenarnya! Gadis mie itu, kan ?” tanya Jenny marah dan penuh curiga
“Mie? Aa... Hae – lin ?”
Jenny terus mengintrogasi Juno kalau sebenarnya ciuman pertama Juno adalah dengan Hae lin. Tapi Junno terus mengelak. Jenny memaksa. Dia menggelitik-itik Juno hingga Juno mau mengaku.

Saat pelajaran melukis, Jenny melukis jalan dengan objek dua orang pasangan yang sedang bersepeda. Melihat lukisannya, Jenny jadi teringat dulu sewaktu dia dan Junno sedang bersepeda bersama.

[ Flashback ] karena hujan deras, Jenny dan Junno terpaksa berteduh. Namun Jenny malah mengajak Juno untuk hujan-hujanan. Mereka pun bersepeda sambil hujan-hujan. Juno mengajak Jenny untuk singgah dirumahnya dulu. Mereka bermain PS di rumah Juno. Jeny hanya berbusana seadanya karena pakaiannya basah begitu juga juno.

Juno memandangi Jenny. mereka saling pandang. Merekapun ahkirnya tidur bareng di satu ranjang. Walau pacaran, tapi mereka masih sangat kaku untuk tidur bareng. Meski begitu, tapi kejadian itu pun ahkirnya terjadi.

[ kembali ke kehidupan sekarang ] Jenny melihat Hae Lin sedang berusaha mendekati Juno. Hal itu membuat Jenny cemburu. Ditambah lagi, teman-teman Jenny yang memanasi jenny dengan bilang ‘apakah Hae-lin benar berciuman dengan Juno?’ .. Kecemburuan Jenny memuncak. Dia pun berkelahi dengan Hae-lin. Junno melerai mereka berdua.

Junno bertanya pada jeny kenapa jenny bertengkar dengan Piyo (panggilan Junno untuk Hae Lin). Jeny bilang kalau piyo lah yang mulai duluan.Tapi Juno masih tidak percaya dengan jawaban jeny, dia tanya sekali lagi kenapa jenny memukul piyo. Jenny marah pada Junno, karena Juno lebih memihak piyo. Juno beralasan kalau sebenarnya dia tidak ingin jenny bertengkar dengan piyo karena dia takut bayi mereka akan menirukan tingkah ibunya. Juno memperingatkan jeny agar jangan melakukan hal itu lagi.

Di kamar, Jenny melihat-lihat kondisi perutnya . Dia melihat ada yang aneh di perutnya, di tengah-tengah kenapa ada garis gelap . Jeny menelpon temannya untuk menanyakan hal tersebut. Temannya bilang kalau mulai dari sekarang jeny harus lebih hati-hati, karena mungkin saja dia sedang hamil. *temannya belum tau kalau sebenarnya jenny memang sedang hamil*

Keesokannya harinya, Juno mengantar Jenny untuk pergi ke RS kandungan. Di sana mereka melihat sebuah layar komputer yang menampilkan kondisi bayi dalam sebuah kandungan. Mereka terperanga melihat itu.

Jenny dan Juno kemudian menuju kamar bayi, mereka melihat seorang bayi yang sedang di gendong suster. Mereka sangat senang melihat bayi itu. Lalu mereka pergi ke tempat pelatihan ibu hamil, di sana para suami membantu istri2 mereka untuk mengikuti pelatihan. Juno seolah-seolah sebagai seorang suami membantu Jenny menirukan ibu-ibu hamil itu.

Saat praktek masak di kelas Jeny, Juno datang menghampiri jenny. Dengan lembut, Jenny menyuapi Junno makanan buatannya. Jenny bertanya apakah enak. Junno menjawab ya.

Pagi ini Juno dan jenny pergi kencan. Mereka pergi dengan bus. Juno makan telur rebus milik ayahnya, dan dia menggati telur rebus ayahnya dengan sekeranjang telur mentah .

Ternyata tempat yang mereka tuju adalah sebuah taman kanak-kanak. Juno dan Jenny melihat segala aktifitas yang ada di TK. Tidak hanya itu, Jenny dan Juno juga mengajarkan nyanyian dan tarian pada anak-anak itu.


Setelah puas bermain di Taman Kanak-Kanak Jenny – Juno langsung pergi ke sungai. Disana mereka menyewa perahu untuk mereka tumpangi. Mereka berhenti di sebuah perambaan , Junno mengikatkan perahunay di tiang peramba. Tiba-tiba tali perahu itu terlepas, Jeni-Juno bingung bagaiman mereka pulangnya. Sinyal Hp mati, mereka hanay bias menunggu bala bantuan.

Malam hari nya Jenny sedang sibuk bercermin sambil melihat-lihat perutnya yang kian membesar. Tanpa sepengetahuan Jenny, ternyata kakaknya sudah berada di depan kamarnya sejak tadi.

“Kau ! Kenapa perutmu seperti itu ?” tanya Kakak Jenny khawatir.
“Kak...aku hamil.” Jawab Jenny dengan suara memelas.
Mendengar hal itu, kakak Jeny langsung shock. Perasaanya campur aduk, disisi lain dia merasa kesal dengan Jenny, namun dia juga merasa kasihan. Jenny minta pada kakaknya untuk jangan memberitahu ibu mereka, biarkan Jenny saja yang memberitahu ibu. Kakak Jenny langsung pergi meninggalkan kamar Jenny sambil menahan tangis.

Jenny merasa sedih, diapun langsung menelpon Juno.
“Jenny apa kau punya masalah besar?”tanya Juno khawatir.
“Hey, Juno. Kakakku sudah tahu semuanya. Aku sudah menceritakan kehamilanku. Bagaimana ini? Aku belum siap. Ayah Ibu pasti juga akan segera tahu. Apa yang harus kita lakukan ?” Jeny mulai panik.

Juno menutup telponya. Pagi harinya Juno datang ke rumah Jeny untuk bertanggung jawab atas kehamilan Jenny.

“ Nyonya saya datang kesini ingin memberitahu anda semuanya.” Ungkap Juno sambil menundukkan kepalanya. “Aku telah membuat Jenny hamil.” Juno mengangkat kepalanya.
“Ini semua salahku...”
“Bukan Bu! Ini bukan salahnya!” sanggah jenny. “Aku mengambil tes,, dan ini sudah sekitar 6 bulan sekarang.”
Ibu jenny sangat shock. Lalu tiba-tiba kakak Jenny muncul, “Benar Bu! Jenny selalu memakai ikat pinggang wanita keman-mana.”
Ibu Jenny langsung lemas, dia langsung pergi meninggalkan Jeny –Juno. Kepalanya terasa sakit memikirkan semua ini. Dia terhuyung-huyung. Kakak Jeny berusaha membantunya jalan, tapi Ibu jeny malah menolaknya. Jenny merasa sangat sedih melihat kondisi ibunya yang seperti ini.

Untuk memastikannya, Ibu jenny membawa Jenny ke dokter kandungan. Selain Jenny, kakak Jeny dan Juno juga ikut menemaninya.
“Ya dokter, saya akan segera tiba disana dalam waktu 30 menit.” Ibu jenny menelpon dokter kenalannya sambil mengendarai mobil

Jeny, kakak dan ibunya keluar dari ruang dokter. Mereka bertiga langsung pergi tanpa memperdulikan Juno yang dari tadi menunggu di ruang tunggu. Kakak Jeny menari tangan Jenny untuk segera masuk ke mobil. Sebelum masuk ke mobil, Ibu jenny menghampiri Junno dan langsung menamparnya. Prakk! Juno menerima tamparan itu mendarat dipipinya dengan pasrah. Mereka bertiga pergi meninggalkan Juno didepan klinik.
Jenny menengok Juno dari jendela mobil, “Juno! Aku akan menelponmu!” tegas Jenny seraya ingin menagis.

Dirumah Juno, Juno berjalan menuju meja makan. Dia melihat ibunya sedang asyik membuat sarapan untuk Juno.
“Kau dirumah?” tanya Ibu Juno yang seketika melihat Juno sedang berdiri di depan meja makan. Ibu Juno memberikan Juno sarapan yang sedang ia buat itu.
Ibu juno melihat Juno sedang meminum kecap yang ada di meja makan . “Oh Tuhan! Kau sudah mulai gila sekarang! Kau minum semua kecap disisni. Itu barang yang kuat.” Ibu Juno bingung melihat konsisi anaknya seperti itu
Bu !! Teriak Juno pada ibunya. Seketika ibu Juno langsung kaget mendengar anaknya berteriak seperti itu, “Oh telingaku! Kenapa kau beerteriak?”
“Bu! Kau tahu temanku Jenny kan?”
“Ya, anak yang pintar, cantik dan seorang ketua kelas.” Jawab Ibu Juno sambil terus mengadoni nasi.
“Dia hamil.” Tutur Juno dengan nada suara pelan.
“Dia kenapa? Hamil?”
“Dia sedang mengandung sekarang.” Juno memperjelas maksudnya.
“Ha?” Ibu Juno bingung melihat sikap anaknya yang aneh.
“Jadi kami memutuskan untuk memiliknya.” Juno basa-basi namun hal itu malah semakin membuat ibunya bingung.
“Kami?” tanya ibu juno dengan serious dan tatapan tajam ke arah Juno.
“Itu bayiku.” Juno akhirnya bisa mengatakan.
“Apa yang kau katakan!” emosi ibu juno mulai memucak.

Juno bercerita kalau dia sudah bertemu dengan Ibu Jeny dan sudah memberitahu dia semuanya *tentang kehamilan Jeny*. Juno menambahkan, kalau mereka juga sudak ke rumah sakit. Juno mengungkapkan, selama ini dia bersama Jenny berusaha menyembunyikan rahasia ini selama mereka mampu. Mereka pikir kalau orang tua mereka sampai tahu, orzng tua mereka pasti akan mencoba untuk menyuruh menggugurkannya.
Ibu juno menatap Juno dengan pandangan tajam, matanya tidak berkedip seditpun. “Kau..kau...! Apa yang kau katakan!”
“Maafkan saya Bu! Dapatkah kau membertahu ayah untukku bu?” Junno memohon.

Malam harinya ayah Jenny meluapkan kekecewaannya pada anaknya dengan minum banyak alkhohol. Istrinya sudah berusaha mencegahnya, tapi ayah tetap saja terus minum.
“Kau tahu apa yang dokter tadi bilang? Kata Dokter dia bisa merasakan getaran infrasonik dari perut Jenny, dan bilang kalau bayi Jeny itu laki-laki.”
Sebenarnya yang membuat ayah Jeny sangat kesal adalah bayi laki-laki yang akan dilahirkan Jenny. Dari dulu orang tua Jenny selalu berusaha keras untuk mendapatkan anak laki-laki, tapi mereka selalu mendapatkan anak perempuan.

“Sekarang apa yang akan kita lakukan? Perutnya akan makin memebesar.” Tanya ibu Jeny sedih.
Ayah jeny bilang kalau dokter sebelumnya belum pernah menemukan ibu hamil yang sekuat seperti Jenny.
Malam harinya ayah Jenny meluapkan kekecewaannya pada anaknya dengan minum banyak alkhohol. Istrinya sudah berusaha mencegahnya, tapi ayah tetap saja terus minum.
“Kau tahu apa yang dokter tadi bilang? Kata Dokter dia bisa merasakan getaran infrasonik dari perut Jenny, dan bilang kalau bayi Jeny itu laki-laki.”
Sebenarnya yang membuat ayah Jeny sangat kesal adalah bayi laki-laki yang akan dilahirkan Jenny. Dari dulu orang tua Jenny selalu berusaha keras untuk mendapatkan anak laki-laki, tapi mereka selalu mendapatkan anak perempuan.
“Sekarang apa yang akan kita lakukan? Perutnya akan makin memebesar.” Tanya ibu Jeny sedih.
Ayah jeny bilang kalau dokter sebelumnya belum pernah menemukan ibu hamil yang sekuat seperti Jenny.

Sementara itu, di rumah Juno. Ayah Juno mengamuk mendengar penjelasan dari ibu Juno. Ayah langsung mendatangi kamar Juno. Dia langsung memukul tubuh Juno yang saat itu sedang bersembunyi di dalam selimut.
“Ouch! Itu sekeras batu.” Ayah Juno menggerak-gerakkan tangannya yang kesakitan karena entah telah memukul apa. Ayah Juno langsung pergi meninggalkan kamar Juno.
Ternyata di dalam selimut Juno memakai helm, jadi sewaktu tadi ayahnya memukulnya, tangan ayahnya sebenarnya sedang memukul helm.

Pagi hari di gelanggang olahraga sekolah, Juno memberitahu temannya kalau sebanarnya Jeny sedang hamil. Itu sebabnya dia absen hari ini.


Di meja makan rumah Jeny, Ibu Jeny sedang makan dengan emosi. Dia masih kesal pada Jeny. Tiba-tiba kakak jeny menerima telepon dari guru di sekolah Jeny.
Ibu Jeni langsung bersembunyi dibawah kolong meja, dia merasa sudah tidak punya muka lagi untuk bertemu dengan guru Jeny. Namun, kakak Jeny terus memaksa ibu untuk menerimanya.

Sepulang dari acara makan malam, Orang tau Jenny melihat Jenny sedang asyik makan.
Ibu Jeny heran, bukankah Jeny punya penyakit untuk bangun pagi. Tapi sekarang malah di pagi buta mereka melihat anak perempuannya sedang lahap makan.

Sementara itu di rumah Juno, orang tua Juno meluapkan kekecewaan mereka dengan mium sprite berbotol-botol.
“Kau! Kita terlibat masalah begini karena kau. Bagaimana kau bisa melakukan semua ini pada kami?. Tanya ayah Juno Begitu melihat Juno pulang ke rumah.
“Bagaimana bisa ??? Ahh.. aku tidak percaya itu anakku! Itu tidak mungkin terjadi padaku.. Ahhhh....!” Ibu Jeny sudah mulai mabuk karena kebanyakan minum.

Juno pergi ke kamarnya, dia merasa sedih atas semua ini.

Sementara itu Jenny sedang tertidur di meja belalajarnya, dia mengingat masa lalunya bersama Juno.

[ Flashback ] Saat Jenny akan pulang sekolah, dia mengeluarkan sepatunya yang lain. Namun, tiba-tiba saja Juno dan teman-temannya gag sengaja nabrak Jenny. Itu membuat sepatu yang dibawa jenny jatuh tercecer . Juno laangsung mengambil sepatu itu dan memberikannya pada Jenny. Selain itu Juno juga memakaikan Jenny sepatu *so sweet...>,< bak pangeran sedang memakaikan sepatu kaca untuk cinderella*

Teman-teman Jeny yang melihat itu langsung bilang “Waahh!!”
Setelah selesai memakaikan sepatu, Juno langsung pergi dan bilang “Sampai jumpa besok!” pada jenny. Tapi yang menjawabnya malah teman-teman jenny, “Aku akan menjumpaimu juga!”.
“Dia begitu keren, begitu tampan!” teman-teman Jenny terpesona melihat sikap Juno.

Saat kompetisi gamers Zerg yang disiarkan oleh stasion TV nasional, Juno satu-satunya peserta yang paling muda dan paling keren. Semua mata tertuju pada satu pemain, Juno!
Puluhan sorakan dari teman-teman Juno menyeruai di arena pertandingan. Sementara itu, Jeny dan teman-temannya berusaha memecah kerumunan untuk bisa berada dibarisan depan agar bisa menyaksikan Juno lebih dekat.
Setelah pertarungan yang cukup menegangkan, akhirnya Juno menjadi pemenangnya. Semu orang bersorak untuk kemenangan Juno, termasuk Jenny.

“Juno! Kau yang terbaik.” Teriak Jenny
Jenny berusaha mendorong temannya untuk menyingkir dari hadapannya karena temannya itu sangat mengganggu pandangannya untuk melihat Juno.


[Kembali ke kehidupan sekarang ]
“Hey..bangun!” kakak Jenny berusaha membangunkannya. “Mereka mengeluarkanmu dari sekolah.” Tambahnya.

Jenny masih merasa ngantuk, dia mengucek-ucek matanya berusaha untuk mengumpulkan nyawa.
Kakak Jenny bilang kalau orang tua mereka akan mengirim Jenny ke tempat penampungan sementara. Jenny yang mendengar nya langsung mendatangi ibunya di ruang tamu.

“IBU...!! Kau mencoba mengusirku dari sini!” teriak Jeny pada Ibunya.
Ibu Jeny bilang kalau ini semua masih rencana, tapi Jeny tetap keras kepala. Dia menuduh ibunya akan mengusirnya. Ibu Jeny meyuruh Jeny untuk segera pergi tidur. Tapi Jeny tidak mau, dia bilang kalau dia tidak akan pergi ke tempat penampungan. Tidak akan!

“Kau tidak berhak berteriak!” Ibu Jenny membentak Jeny yang daritadi meneriakinya. Ibu Jeny langsung pergi meninggalkan Jenny.
“Aku tidak mau pergi! Meski harus bunuh diri.” Tantang Jeny pada ibunya dengan suara lantang..

Pagi hari dimeja makan rumah Jenny, kakak Jenny terus ngoceh tentang tempat penampungan bayi Jenny. Menurut rencana, Jenny akan di tampung di tempat kakaknya yang paling tua. Rumahnya ada di luar kota jauh dari keramaian..

Nantinya setelah bayi Jenny lahir, Jenny bisa langsung kembali ke rumah orangtuanya. Sedangkan bayinya akan tetap tinggal di rumah kakak tertua Jenny. Status bayi itu akan di jadikan sebagai anak kakak Jenny. Secara kebetulan juga, saat ini usia kehamilan kakak tertua Jenny sama dengan umur kehamilan Jenny Jadi intinya, kakak tertua Jenny tersebut akan menginformasikan kalau ternyata bayinya kembar.

Jenny bersantai di halaman belakang rumahnya sambil bermain dengan anjingnya. Kakak Jeny juga sedang bermain hulahup di halaman belakang. Mereka berdua berbincang-bincang mengenai bagaimana kondisi Jenny selanjutnya.
Sementara itu, ibu Junno sedang bersih-bersih di kamar Juno. Dan tak disengaja Ibu Juno menemukan banyak majalah porno di kamar Juno.

Ibunya memarahi Juno , dia tidak percaya anaknya mempunya koleksi majalah porno sebanyak itu. Ibu Juno . dia juga mengungkapkan pada Juno bagaimana perasaan menjadi seorang nenek di usia 39 tahun?

Di sisi lain, Ibu Jenny baru aja pulang dari belanja. Kakak Jenny membantu Ibu untuk membawakan belanjaannya.
“Kenapa ini begitu berat?” Tanya kakak sambil membawakan belanjaan ibunya.
“Ini untuk kakakmu. Seharusnya aku mengiriminya sesuatu. *kakak tertua Jenny tinggal jauh diluar kota* Cepat, keluarkan isinya, aku perlu mendinginkannya sebelum aku mengepacknya.
“Apakah ini bagus untuk bayi?” Tanya kakak Jenny sambil mengeluarkan barang-barang itu. *maksudnya ‘barang’ disini tuh kayak sejenis minuman bernutrisi untuk ibu hamil.*

“Kirim saja dia ‘Jenny’, tidak ada yang akan mengetahuinya” usul kakak.
“Itu tidak semudah kedengarannya.” Jawab ibunya.
jenny mengetahui pembicaraan ibu dan kakaknya itu dari lantai atas. Ibunya yang melihat Jenny, langsung menyindirnya. “Yang lain bergelut untuk hamil, tapi yang ini malah melakukannya.” *Maksudnya th: Kakak Jenny sudah lama ingin punya anak, tapi baru kesampaian sekarang. Sedangkan Jenny yang tidak ingin punya anak malah dikarunia anak.

Jenny meminum beberapa minuman yang seharusnya akan dikirim untuk kakaknya tanpa sepengetahuan ibunya. Dia tahu kalau minuman itu baik untuk kehamilannya.

Keluarga Jenny-Juno akhirnya sepakat untuk bertemu di restaurant guna membahas masalah anak mereka. Keluarga juno tiba duluan, mereka menunggu cukup lama hingga ahkirnya keluarga Jenny datang. Jenny melambaikan tangannya pada Juno.
“Halo Pak., Nyonya!” salam Juno pada ortu Jenny sambil membungkukkan badan.
Saat jenny akan duduk disamping Juno, tiba-tiba ayahnya menyuruh Jeny untuk duduk disebelahnya. Jenny menolak. Dia ingin duduk bersama Juno.

“Apa yang harus kita lakukan?” Tanya ayah jenny pada keluarga Junno.
“Jika kau benar-benar menyukai seseorang, kau harus belajar untuk menunggu.” Tegas Ayah Jenny pada Juno
“10 tahun dari sekarang. Ketika kau berusia 25 tahun. Jika kalian masih saling mencintai. Kami setuju untuk menikahkan kalian.” Ayah Juno menambahkan.sambil memandangi Juno.

“ Kami juga memutuskan untuk mengijinkan kalian mempunyai bayi.” Tutur ibu Jenny.
“Bagus sekali kakakmu tinggal di tempat jauh. Sehingga kami bisa menitipkanmu disana. Selain itu, Kami juga telah setuju untuk mengijinkan jenny membesarkan anaknya. Tambah Ibu Jenny.

“Kapan kau akan mengirim Jenny ke tempat penampungan?” Tanya Juno pada ibu Jenny.
“Bukan Jenny, itu Jae-in! itu nama putriku.” Ayah Juno marah tidak terima anaknya dipanggil Jenny.
*Sebenarnya kalau dirumah Jenny itu dipanggil Jae-in, tapi kalau disekolah sering dipanggil jenny.*
Ayah jenny menyuruh Juno untuk memanggil jenny dengan sebutan Jae-In jika sedang berbicara dengannya ‘ayah Jenny’. Jika sedang tidak berbicara dengannya, Juno boleh memanggil Jea-in dengan sebutan Jenny.
Juno minta maaf . Dia kemudian bertanya lagi, namun kali ini dengan sebutan jae-in, “kapan kau akan mengirim Jae-in ke penampungan?”
Ayah Jenny malah marah. Dia menganggap Juno ingin beradu mulut dengannya. Ayah Juno berusaha menenangkan suasana yang tegang, “Hemm..hemm.!” dia ingin menarik perhatian.

Ayah juno memarahi Juno karena Juno dianggap tidak sopan bicara dengan orang tua. Tapi Juno bilang kalau mereka berdua juga berhak untuk memilih. “Eh, bertiga. Kami bertiga *dengan bayinya*.” Juno meralat ucapannya.


“Apa yang kau katakan.” Ibu Jenny ikut bicara.
Jenny angkat bicara, dia bilang kalau mereka semua ingin semua ini berjalan lancar niarkan Jeny-Juno yang menyelesaikan dengan cara mereka berdua sendiri.

“Apa yang akan kau lakukan?” Tanya ibu Jenny.
“Kami akan punya anak dan kami juga akan tetap sekolah. “ tegas jenny.
“Bukankah seharusnya orang tua mendukung kami.” Juno memperkuat pendapat jenny.
Jenny bilang kalau ibunya tetap memaksanya untuk pergi ke penampungan, maka dia akna bunuh diri. Tapi ibunya malah menyuruhnya untuk mati, ibunya sudah kebal dengan ancaman Jenny.
Karena suasana yang tegang antara ibu Jenny dengan Jenny, maka ayah jenny memutuskan untuk mengahkiri pertemuan antar keluarga itu meskipun tidak mendapatkan hasil apa-apa.
“Mungkin kita akhiri saja pembicaraan kita kali ini.” Ucap ayah Jenny.
Mereka semua pun akirnya pulang.

Sebelum pulang Jenny mengingatkan Juno kalau ayahnya bisa melakukan apa saja untuk membawa Jenny ke penampungan . bahkan jika harus memberinya obat tidur. Juno khawatir. Juno menasehati Jenny kalau jenny tidak boleh mengkonsumsi obat-obatan. Jenny bilang dia akan berusaha menjaga bayi mereka sekuat tenaga. Jenny juga bilang kalau ia percaya pada Juno untuk menyelesaikan semua ini. Belum sempat Jenny menyelesaikan pembicaraannya dengan Juno, tiba-tiba ayahnya memanggilnya untuk segera pergi.

Pagi harinya, sahabat-sahabat jenny datang mengunjungi. Sebenarnya sahabat-sahabatnya itu mengunjunginya karena ada maksud lain, mereka ingin agar Jenny bertemu dengan Juno.

“Tante, kami datang menjenguk jenny. Kami dengar jenny sedang sakit . Kami tahu jenny sebenarnya Jenny itu anak yang kuat, dia juga sering menjadi ketua kelas.” Ungkap salah satu sahabat jenny.
“kami ingin membantu jenny untuk mengejar ketinggalan.pelajaran”
“Ya, jika jenny sehat dia akan sangat aktif.” tambah Ibu Jenny.
“Tentu. Tidak ada yang menyentuh ‘septiktang’ (tempat pembuangan kotoran) sejak dia sakit.” Salah seorang sahabat jenny yang lain keceplosan.
“Mereka butuh Jenny untuk membersihkan septiktang?” tanya ibu jenny penasaran.
Mereka semua haya tertawa kecil, dan langsung masuk ke kamar jenny.
“Hy, jenny! Bagaimana kabarmu?”
Mereka semua langsung melucuti pakaian Jenny, dan menggantinya dengan baju seragam sekolah agar bisa disamarkan. Jenny juga dipakaikan wig. Jenny ikut pergi dengan mereka untuk bertemu Juno. Agar tidak ada yang curiga jenny pergi, maka salah satu teman Jenny ditinggal dikamar. Dan dia disuruh untuk memakai baju Jenny agar mirip Jenny.

Teman-teman Jenny mendandani jenny bak seorang pengantin.
“Jenny kau sangat cantik, aku pikir aku mau menangis.” Puji teman Jenny.

Setelah selesai, mereka lalu membawa Jenny ke sebuah aula gedung. Disana sudah menunggu teman-teman yang lain.
Di aula itu semua lampu dimatikan, dan setian siswa membawa senter untuk di sorotkan ke wajah jenny.

“Halo saudara-saudari! Kita akan memulai pernikahannya.Antara Juno dan Jenny!.” Teman juno menjadi pembawa acara.

Jenny takjub dengan semua ini. Dia tidak percaya apa yang dilihatnya. Semua orang bersorak-sorak untuknya.
Jeny berdiri ditengah lilin-lilin yang membentuk love. Semua orang menyorotinya dengan senter bak lampu disco.

Saat jenny masih dalam ketajubannya, tiba-tiba dari atap tiba-tiba Juno turun dari atas dengan mengendari parasut balon.

“Juno, this is so amazing!! “
“Aku akan memberikan lebih dari ini untukmu mulai dari sekarang. Ini cincin yang akan kita gunakan saat kita bersama nanti (menikah ).” Kata Juno sambil menunjukkan cincin pada jenny.
“You’ll where it forever, right ?” canda Juno. *it= cincin*
“Yes!!!” jawab Jenny malu sambil melepas topi juno dan lansgung memeluknya.


Mereka berdua langsung lari .


mentara itu, teman Jenny yang saat ini sedang menyamar menjadi Jenny tengah sibuk menghubungi Jenny agar cepat pulang karena ibu Jenny dari tadi menggedor-gedor pintu kamar Jenny.
“Jenny, dimana kamu ?? Aku bisa mati disini.” Tanya teman Jenny panik. “Hah..apa? Ok!” jawab teman Jenny saat setelah mendengar suara Jenny.
Jenny dibantu oleh teman-temannya naik tembok belakang rumah jenny.

“Ahh,, jenny kau sangat berat! Aku pikir kau seharusnya lebih ringan karena sedang hamil.”
Setelah berhasil melompati tembok, Jenny langsung menemui temannya yang menggantikannya. Mereka berdua langsung bertukar baju.

Juno tak senagaja mendengar teman-temannya ngomong kalau orang tua Jenny sudah menyelesaikan surat-surat kepindahan Jenny dari sekolah. Juno langsung lari pergi kerumah Jenny, dia menunggu disana hingga larut malam. Malam itu hujan turun dengan lebatnya, tapi Juno tetap setia menunggu di depan rumah Jenny. Juno ingin sekali bertemu dengan jenny.

Karena malam sudah larut, juno pun memutuskan untuk pulang. Pagi hari sebelum berangkat ke sekolah, Juno mampir ke rumah Jenny. Disana dia melihat ibu Jenny akan pergi keluar.
Ibu Jenny yang melihat Juno ada disana, langsung masuk kedalam rumah dan membatalkan niatnya untuk pergi.
Siangnya, Juno duduk di depan pintu rumah Jenny. Dia masih tetap keukeuh untuk bertemu dengan Jenny. Tiba-tiba saja ayah Juno datang,
“Hey! Kamu disini lagi ?” Tanya ayah Juno pada anaknya.
“Ayo pergi! Cepat!” ayah Juno menarik tangan Juno untuk diajak pergi.


Untuk meluapkan kerinduannya pada Jenny, Juno berfoto dengan bantal miliknya yang ada gambarnya Jenny.


Sebelum pergi, kaka Jenny celingak-celinguk di depan pintu melihat apakah Juno masih ada disana atau tidak. Ternyata Juno tidak berada disana, kakak Jeni merasa lega. Diapun langsung pergi, Tanpa sepengetahuannya, ternyata Juno mengikutinya dari belakang. Kakak Jenny sedang ngedate dengan kekasihnya. Juno memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari informasi tentang keberadaan Jenny. Junno memaksa kaka jenny untuk memberitahunya, jika tidak mau maka Juno akan member tahu Ibu jenny tentang pacar kakak Jenny.

“Ok, aku akan memberitahumu. Tapi jangan katakan pada siapapun kalo aku yang memberitahumu.” Pinta kakak Jenny pada Juno.
“Aku akan membawanya sampai ke kuburanku *maksudnya: menyimpannya sampai mati* “ kata Juno.
“Dia ada di mansion. Menunggu visa nya selesai diurus.”
“Kapan dia rencana akan pergi ?” tanya Juno mulai panic.
Kakak jenny menyuruh Juno untuk membawa jenny pergi bersama atau mencuri uang di bank guna memenuhi hidup mereka berdua.

Juno pergi ke mansion Jenny  *letaknya ada diluar kota* , setelah melakukan perjalanan panjang mengguanakan kereta api. Sekarang Juno menyawa taksi untuk menuju mansion Jenny. Namun karena supir taksinya kebelit buang air, dia izin pergi sebentar. Juno menarik tangannya untuk segera masuk taksi, buang airnya nanti saja.

“Hey, pak! cepat!” Juno mendesak supir taksi.
Karena tidak menggubrah Juno, maka Juno langsung berteriak di dekat telinga si supir, “Cepat!”. Sang supir taksi langsung marah sambil mengemudikan taksinya dengan cepat.
Di tengan perjalanan, taksi yang Juno tumpangi berhenti. Ternyatata supir taksinya sudah tidak tahan ingin buang air. Tanpa sengaja Juno melihat mobil yang ditumpangi Jenny lewat tepat disamping taksi Juno berhenti. Juno mencoba memanggil Jenny, “Jenny!”

Karena takut kehilangan jejak mobil Jeny, juno pun terpaksa harus membohongi supir taksinya.
“Pak cepat! Ada pencuri .” kata Juno sambil menarik baju supir taksi yang sedang buang air itu.

Taksi Juno langsung melesat, mengejar mobil Jenny.
Juno khawatir kalao taksinya itu akan menabrak mobil jenny. ”Pak, tolong hati-hati! Di dalam mobil itu ada wanita hamil!” perintah Juno panic.

“Apa yang kamu katakan ?” sopir taksi mulai panic juga.
Junno berpikir sejenak, “Mumm … gadis hamil itu sedang diculik!”
“Hiehh… Benarkah ?” sopir taksi kaget mendengarnya. Dengan segera, sopir taksi itu langsung menghungbungi teman-temannya yang juga sopir taksi.
“Ini kumbang, come in ikan kecil ! Come in!” kata Supir taksi itu mengirim pesan SOS pada rekan-rekannya. *ikan kecil/kumbang = julukan antar supir taksi agar mudah dikenali*

Ada sopir taksi yang sedang tiduran langsung bergegas menuju lokasi setelah mendengar pesan SOS dari temannya itu. Ada juga yang sedang buang air di lading langsung bergegas setelah mendapatkan pesan SOS. Di lain pihak , sopir taksi yang lain ada yang sedang membantu menyebrang jalan seorang kakek-kakek namun setelah mendengar pesan SOS supir taksi itu langsung menyuruh kakek itu menyebrang jalan sendiri *pokoknya lucu banget dah liat kakek-kakek itu lari menyebrang jalan >,<* . Ada juga sopir taksi yang sedang di guyur air istrinya, tapi setelah mendengar pesan SOS supir itu langsung bergegas mengemudikan taksinya tanpa memperdulikan kalau dirinya cuma memakai celana hotpants.
Ayah Jenny merasa bingung dengan kelakuan sopir-sopir taksi itu. Dia segera keluar dari mobil dan menemui mereka.

“Ini penculiknya!!” teriak para sopir taksi itu.
“Hey, lepaskan aku! Biarkan aku pergi.” Ayah jenny meronta-ronta.
Juno memenfaatkan keributan itu untuk menemui Jenny yang ada di dalam mobil .

“Jenny!” kata Juno sambil membuka pintu mobil.
“Juno!” jawab Jenny kaget melihat Juno ada didepan matanya.
“Apakah kamu baik? Tanya Juno khawatir.
Jenny menganggukkan kepalanya, “Yeah!”

Jenny bertanya bagaimana Juno bisa sampai situ, tapi Juno tidak menjawab. Dia malah tanya apakah keadaan Jenny baik?. Sesaat, jenny dan Juno saling berpelukan meluapkan rasa kerinduan mereka.
Tiba-tiba saja Jenny mngerang kesakitan pada perutnya. Ternyata air ketuban jenny sudah pecah. Juno berteriak panik, “Jenny!”

Teriakannya tersebut berhasil mengalihkan perhatian orang-orang yang sedang rebut tadi pada jenny.

Orang tua Jenny langsung membawa jenny ke rumah sakit.Juno membimbing Jenny untuk bernafas layaknya orang mau melahirkan. “Jenny lakukan apa yang aku lakukan!”perintah juno pada Jenny.
Orang tua Jenny pun ikut-ikutan bernafas bak orang melahirkan.

Sesampainya dirumah sakit jenny langsung dilarikan ke UGD. Suster menyuruh mereka menunggu diluar. Dari dalam ruang operasi, jenny menjerit-jerit memanggil nama Juno.

Juno langsung bersimpuh didepan ruang operasi sambil mengangkat kedua tangannya dan teriak “JENNY!”.
Bebarap hari telah berlalu, keadaan Jenny mulai membaik. Teman-teman Jenny datang menjenguk. Mereka terpesona melihat bayi Jenny-juno yang ada di incubator.

Beberapa tahun kemudian…..
Juno mati-matian belajar agar bisa di terima di universitas nasional Seoul. Jenny membantu Juno untuk belajar.
“Seoul national university? Lewat! Dari sekarang, pikirkan HARVARD !!” perintah Jennypada Juno sambil memberikannya setumpuk buku-buku tebal untuk Juno pelajari.

Junno hanya melongo saja melihat tingkah Jenny, rasanya dia sudah tidak kuat untuk belajar lagi. Hidung juno sampai-sampai mimisan. Melihat itu, Jenny langsung memberikan tisu, dan mengangkat kepala Juno keatas. Disumbatnya lah hidung Juno itu dengan tisu. Selain itu, jenny juga menepuk-nepuk bahu Juno agar mimisannya berhenti.

Ibu Jenny membawa anak Jeny-juno ke penitipan anak. Karena jenny Juno sibuk sekolah *sekarang sudah kelas 3sma*.
“Ayo duduk disini bayi cantikku!” kata ibu Jenny sambil meletakkan anak Jenny dikursi.

Jeny dan juno datang dengan memakai seragam sekolah. Beberapa menit kemudian ayah Jeny dan orang tua Juno juga datang. Mereka semua berkumpul di tempat penitipan itu.


Tiba-tiba tembok tempat penitipan itu terangkat, semua teman Juno berbaris sejajar didepannya. Mereka semua bergandengan tangan sambil bernyanyi.


THE END
sumber;  http://koriaprilia.blogspot.com/2013/04/sinopsis-jenny-juno-k-movie.html

1 komentar:

tulisannya nggak kelihatan

 

Eucliwood hellscythe Theme | Copyright © 2012 ABOUT KOREA, KPOP AND KDRAMA, All Rights Reserved. Design by Djogzs, | Johanes djogan